Siapa saja pasti menginginkan hidup dengan pola sehat secara fisik dan batin juga mental. Namun siapa sangka ternyata banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan mental ketimbang kesehatan fisik. Kenapa anak-anak di zaman sekarang mudah sekali merasa sedih, kecewa, overthingking, dan mudah untuk jatuh sakit. Ternyata setelah mengambil beberapa wawancara yang biasa atau lebih akrab di sebut social experiment, yang menjadi penyebabnya adalah pikiran mereka sendiri dan mudah menjadi stress.
Ternyata kesehatan mental seseorang juga tidak kalah penting, menjaga keseimbangan pikiran dan membuat mental tetap terjaga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh. Oleh karena itu disarankan, untuk orang-orang yang memilki kebiasaan berdiam diri segera lah berolahraga. Selain berdampak untuk mental dan tubuh juga berdampak dengan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat dan memberikan vibes positif.
Saat melakukan olahraga secara rutin, rasa cemas, stress, hingga suasana hati akan mudah di kendalikan. Nah, karena itu olahrag juga bisa bermanfaat bagi kesehatan mental ,khususnya meningkatkan rasa percaya diri atau PD. Keinginan untuk bersosialisasi juga lebih tinggi karena rutinitas dari olahraga tersebut membangun kekuatan atau dorongan energi agar lebih menjalin interaksi dengan orang lain.
Olahraga mengurangi kadar stress tubuh, seperti adrenalin ,kortisol, serta merangsang produksi endorfin yang bertangung jawab atas terciptanya perasaan rileks. Dengan rajin berolahraga, tentunya hal tersebut berpotensi besar menjaga kesehatan mental karena perasaan rileks akan terus tercipta saat beraktivitas fisik. Jadi tunggu apa lagi, segeralah kurangi bermain gadget dan beri sejenak aktivitas olahraga yang menyenangkan yang berdampak untuk mental kita yang lebih baik nantinya.
Produksi hormon endorfin yang meningkatkan saat berolahraga juga berdapak pada suasana hati. Berdasarkan hasil studi di Amerika Serikat pada tahun 2005, suasana hati partisipan setelah melakukan aktivitas fisik yang aktif seperti berjalan atau sekedar melakukan pekerjaan rumah lebih merasa tenang dibandingkan melakukan aktivitas fisik yang tidak aktif, seperti membaca atau menonton televisi dan juga bermain gadget.
Di tengah hiruk pikuk pekerjaan dan tingginya mobilitas sehari-hari rasa lelah dan stress kerap kali berujung pada perasaan negatif atau over thingking yang berefek pada kesehatan mental. Untuk mencegah nya, dapat melakukan aktivitas menyenangkan seperti olahraga. Sebab olahraga bermanfaat untuk membuat pikiran lebih jernih sehingga perasan negatif pun akan teralihkan.
Bukan hanya itu, olahraga pun akan membuat pola tidur menjadi lebih teratur dan berkualitas, di mana hal tersebut akan mendukung suasan hati menadi lebih baik. Tidur yang berkualitas juga berdampak bagi kesehatan tubuh. Karena saat bangun di pagi hari merasakan kedaan tubuh yang lebih fit, ringan,dan segar. Tidur yang baik berkisar di pada jarak waktu jam 10 malam sampai jam 5 pagi. Sekitar 8-9 jam adalah waktu tidur yang berkualitas.
Melihat keseimbangan mental beberapa orang yang terganggu terkadang membuat diri sendiri jadi lebih sadar dan lebih bersyukur karena masih dalam penuh kesadaran dan mental yang seimbang. Tidak ada salahnya, untuk lebih bersyukur dan menjaga kewarasan juga mental ditengah-tengah kehidupan yang penuh dengan persaingan dan tuntutan dalam maupun luar.
Kesehatan mental untuk taraf orang dewasa dan remaja sangat mempengaruhi kinerja dan sumber SDM. Alasanya karena orang yang memilki kinerja baik dan masuk dalam kriteria pekerja tentu orang-orang yang terpilih dan mampu bertahan hidup,dan tidak sembarangan. Karena itu siapapun kita, sebaiknya beryukur dan tetap menjaga kesehatan dimanapun kita berada. Wujud dan bentuk rasa syukur tadi lah yang kita lakukan, yaitu menjaga nya agar tetap seimbang dan terjaga.
