Resistance training adalah latihan yang dibuat untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, atau biasa dikenal sebagai latihan kekuatan. Resistance training sendiri memiliki bentuk latihan fisik yang didesain untuk meningkatkan fungsi dan bentuk otot menggunakan alat tertentu. Olahraga ini akan melatih otot untuk berkontraksi melawan alat yang digunakan, dengan tujuan meningkatkan kekuatan, daya tahan, massa, ukuran, dan hipertropi otot. Prinsip utama olahraga ini adalah keyakinan bahwa otot-otot tubuh akan semakin kuat jika dilatih terus-menerus secara konsisten. Otot memang harus dilatih, karena jika tidak akan menjadi lemah, menyusut dan menyebabkan masalah kesehatan didalam tubuh.
Beberapa contoh gerakan dalam melakukan latihan resistensi, untuk yang tanpa menggunakan alat bisa mencoba melakukan lunges dan push-up. Gerakan lunges adalah serangkaian latihan olahraga yang berfungsi untuk melatih otot paha, pinggul, hamstring, dan betis. Biasanya, orang yang melakukan latihan olahraga ini menginginkan postur tubuh kuat, kencang, dan simetris. Meskipun fokusnya melatih otot tubuh bagian bawah, tetapi melakukan gerakan lunges secara rutin juga dapat meningkatkan kebugaran secara keseluruhan. Sementara melakukan push up juga memiliki manfaat tersendiri. Salah satu manfaatnya mencegah sarcopenia terjadi. Sarcopenia adalah kondisi di mana massa otot mengalami penurunan karena proses penuaan. Penyakit yang umumnya terjadi pada lansia ini bisa membuat tubuh menjagi lebih lemah dan renta. Sarcopenia bisa lebih cepat terjadi pada orang yang jarang berolahraga.
Salah satu alat yang bisa dipakai untuk melakukan jenis olahraga ini disebut dengan resistance band. Benda ini semacam tali elastis yang berfungsi memberikan kekuatan untuk kamu lawan selama sesi latihan. Latihan resistensi dengan menggunakan alat fitness juga memberikan efek yang berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan tekanan darah yaitu pola hidup sehat dengan diet pembatasan kalori, mengkonsumsi kalsium harian 1.200 mg dan suplemen vitamin D 800 IU/hari. Hasil latihan resistensi dapat meningkatkan adaptasi pembuluh darah dan neuromuskular, meningkatkan kekuatan otot, membakar jaringan lemak intramuskular, memperbaiki kinerja fisik, meningkatkan kepadatan tulang, kesehatan metabolik dan sensitivitas insulin, manajemen kondisi kesehatan kronis, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis.
Latihan resistensi atau latihan ketahanan juga merupakan latihan yang dilakukan dengan pergerakan melawan beban gaya yang berasal dari tubuh sendiri. Latihan resistensi yang dilakukan secara teratur 2-3 hari dalam seminggu dan mencapai hasil intensitas yang memadai yaitu 70-85% dari 1 RM dan volume 2-3 set per latihan. Meski latihan resistensi dapat mempengaruhi tekanan darah, latihan resistensi dapat hanya mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik tetapi tidak mempengaruhi penurunan tekanan darah diastolik dikarenakan faktor usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit orang itu secara individu.
Medicine balls atau bola beban atau biasa dikenal dengan sebutan slam ball. Bola ini seukuran dengan bola basket dan memiliki berat, model, dan daya pantul beragam. Cara menggunakannya adalah dengan memegang bola menggunakan dua tangan. Buka kaki sejajar bahu, lalu pantulkan bola tersebut ke arah bawah, atas, dan samping, ini juga merupakan latihan resistensi menggunakan alat. Lalu ada weight machines. Yaitu alat dengan tempat duduk yang dapat disesuaikan dan pegangan yang dapat digerakkan secara hidrolik maupun menggunakan beban tubuh. Resistance bands. Biasanya terbuat dari karet dan dapat diregangkan. Alat ini dapat dibawa kemana-mana dan dipakai untuk berbagai jenis latihan fisik. Cara menggunakannya adalah dengan menarik karet hingga kerenggangan maksimal. Kamu dapat berdiri dan memegang resistance bands sejajar dada, lalu menariknya ke arah kiri dan kanan. Atau menjepit karet dengan menginjaknya, lalu menarik ke atas dengan kedua tangan.
Pada dasarnya, olahraga ini memiliki jenis latihan yang tidak spesifik. Asalkan sesuai dengan prinsip dasarnya, maka latihan dapat dilakukan dengan gaya bebas. Pada dasarnya, jadwal dan durasi latihan dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Semua tergantung pada ketahanan otot, kemampuan diri dan kebiasaan latihan fisik selama ini. Resistance training adalah jenis latihan yang tidak dapat dilakukan secara tergesa-gesa. Oleh karenanya lakukan latihan secara bertahap. Jika tubuh telah terbiasa, barulah tambah beban dan durasi latihan. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelumnya untuk menghindari cedera otot dan rasa nyeri setelah latihan. Hentikan latihan jika otot terasa nyeri atau ngilu. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang tinggi, karena protein diperlukan untuk membangun otot. Jenis olahraga ini juga dapat dilakukan oleh lansia, tentu dengan porsi latihan yang disesuaikan. Selain itu, latihan ini akan membantu menjaga massa otot agar tidak menciut serta menjaga kognisi seseorang yang sudah lanjut usia. Jangan menunggu lanjut usia baru mulai memperhatikan tubuh kita ya.