Pertina vs Perbati: Perebutan Tahta Tinju Amatir Indonesia
Dunia tinju amatir Indonesia tengah mengalami pergolakan besar. Dua organisasi— Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) dan Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) —berada dalam pusaran konflik yang memicu perdebatan di kalangan atlet, pelatih, dan penggemar olahraga ini.
🔄 Pergantian Kepemimpinan dan Pengakuan Internasional
- Pada Mei 2025, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi mencabut keanggotaan Pertina yang sebelumnya berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA).
- Sebagai gantinya, KOI mendukung Perbati, yang dipimpin oleh Ray Zulham Farras Nugraha, sebagai federasi tinju amatir yang sah di Indonesia.
- Langkah ini sejalan dengan arahan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang tidak lagi mengakui IBA sebagai badan resmi tinju amatir dunia.
❌ Penolakan dari Pertina
- Ketua Umum Pertina periode 2025–2029, Hillary Brigitta Lasut, menolak keberadaan Perbati. Ia menegaskan bahwa tidak ada organisasi tinju amatir lain selain Pertina.
- Pertina menganggap pembentukan Perbati sebagai tindakan sepihak dan menyayangkan tidak adanya komunikasi dengan KONI sebelum keputusan tersebut diambil.
🤝 Harapan untuk Rekonsiliasi
- Di tengah konflik ini, KONI menyuarakan harapan agar kedua organisasi bisa bersatu demi membina cabang olahraga tinju secara bersama-sama.
- Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang sehat bagi atlet dan pelatih, serta memastikan Indonesia tetap kompetitif di kancah internasional.
---
Konflik ini bukan sekadar perebutan legitimasi, tapi juga menyangkut masa depan para petinju muda Indonesia. Apakah akan ada rekonsiliasi atau justru semakin memanas? Waktu dan kebijakan akan menentukan arah tinju amatir Indonesia ke depan.