Saat melakukan aktivitas tentu tubuh mengeluarkan cairan melalui keringat yang keluar dari tubuh atau pun urin. Namun saat berolahraga kita mengeluarkan cairan melalui keringat yang keluar dari tubuh. Tentu pasti setelah berolahraga mungkin kita akan sedikit kekurangan cairan yang menyebabkan sedikit merasa haus, dalam kondisi ini normal adanya. Oleh karena itu dianjurkan untuk memberi sejenak waktu istirahat saat melakukan aktivitas olahraga yang menguras banyak energi dan mengeluarkan banyak keringat. Meminum air mineral adalah hal yang baik dilakukan, namun beberapa orang menganggap sepele akan hal ini yang menyebabkan terjadinya dehidrasi pada tubuh.
Hidrasi diartikan sebagai keseimbangan cairan dalam tubuh. Hidrasi menjamin fungsi metabolisme tubuh. Berkebalikan dengan hidrasi, dehidrasi berarti kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah caairan yang keluar lebih besar daripada jumlah yang masuk. Tubuh memerlukan cairan lebih banyak ketika sedang berolahraga atau melakukan latihan fisik. Sebab tubuh kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan. Ritme napas yang lebih cepat dan dalam saat latihan fisik akan meningkatlan jumlah uap air yang keluar bersama udara. Apabila kekurangan cairan (dehidrasi) saat berolahraga ,maka gejala yang muncul berupa rasa haus dan mulut kering. Kemudian timbul lemas dan lelah,pusing,serta mual. Akibatnya, sulit berolahraga dengan optimal.
Masih banyak masyarakat dan sebagian besar orang-orang mengannggap enteng masalah hidrasi. Berdasarkan penelitian yang di lakukan The Indonesian Regional Hydration Study (THISRT) tahun 2009, menunukkan 47,1 persen dari 1.200 remaja dan dewasa mengalami dehidrasi. Oleh karena itu kita harus memastikan tubuh terhidrasi. Terutama ketika berolahraga. Jika mengalami dehidrasi ketika berolahrag, hindari menunda meminum air mineral atau cairan elektrolit guna mengembalikan keseimbangan kadar air.
Mengatasi dehidrasi tak cukup dengan air putih saja, sebab cairan dalam tubuh juga mengandung elektrolit. Mineral ini sangat penting untuk menjaga tubuh dari reaksi kimia berbahaya. Elektrolit bisa di temukan dalam darah, keringat,air seni dan cairan tubuh lainya. Zat-zat yang di sebut sebagai elektrolit antara lain sodium,kalisum bikarbonat, dan potasium. Dikutip dari America College of Sport Medicine (ACSM), agar tetap terhidrasi selama berolahraga,maka dianjurkan memenuhi asupan cairan sebelum ,ketika, dan setelah berolahraga.
Empat jam sebelum melakukan kegiatan fisik, dianjurkan mengonsumsi 500-600 ml air putih. Jika dua am sebelum berolahraga tidak buang air kecil, atau buang air kecil berwarna gelap, maka dianurkan minum lagi 3-5 ml per kilogram berat badan. Contoh bila berat badan 60 kilogram,disarankan minum 180-300 ml. Begitu juga 10-15 menit sebelum olahraga dianjurkan kembali minum air putih atau isotonik (sport drink) sebanyak 250-350 ml. Fungsi minum sebelum memulai aktivitas fisik agar tubuh cukup cairan untuk persiapan peningkatan suhu tubuh akibat pemanasan dan awal latihan.
Disarankan mengonsumsi minuman isotonik bukan hanya air putih biasa,karena air putih tidak cukup menggantikan cairan tubuh yang hilang dan menurunkan suhu tubuh tinggi. Jika hanya meminum air putih dikhawatirkan terjadi hiponatremia akibat kadar natrium dalam darah trencerkan oleh asupan air yang banyak. Efeknya, tubuh berusaha menormalkan kembali keseimbangan cairan dengan cara membuang cairan tersebut melalui urin. Kondisi ini malah membuat tubuh dehidrasi. Sebaiknya bila meminum minuman yang isotonik, maka manfaat yang di peroleh tubuh berlipat ganda. Minuman isotonik tak Cuma meredakan haus, namun juga memenuhi kebutuhan akan ion sehingga membuat tubuh bugar dan sehat dan terhindar dari dehidrasi.