MENGENAL JENIS DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA

MENGENAL JENIS DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA

04/08/2024 10:00:00 AM



     Dikutip dari Kementrian Kesehatan, istilah doping mengacu pada penggunaan obat-obatan terlarang, obat-obatan atau perawatan oleh atlet tujuan untuk meningkatkan kinerja atletik. Menurut Badan Anti-Doping Dunia (WADA) istilah doping mungkin berasal dari kata Belanda dop, minuman beralkohol yang terbuat dari kulit buah anggur yang di gunkana oleh prajurit Zulu untuk membuat mereka lebih kuat dalam pertempuran.

     Pada awal aban ke-20, istilah doping diperkenalkan untuk menggabarkan pemberian obat-obatan terlarang pada kuda pacu. Mengutip Medical News Today, pada tahun 1999, WADA akhirnya di bentuk untuk mengatur standar dalamanti-doping. Ini bertujuan mempromosikan mengoordinasikan, dan memantau perjuangan melawan doping pada olahraga dalam segala bentuknya.

     Jenis – jenis Doping, yang pertama adalah doping stimulan. Stimulan termasuk doping yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam mengatasi kelelahan dan meningkatkan detak antung dan aliran darah. Dalam pelatihan stimulan ,stimulan digunakan untuk meningkatkan instensitas sesi karena menurut jurnal American College of Medical Taxiology, amfetamin sebagai stimulan bisa meningkatkan daya tahan kardio- pernapasan. Zat yang termasuk stimulan ialah amfetamin,efedrin dan kokain. Selain berdampak buruk bagi kesehatan,stimulan dapat memberi efek kecanduan.

     Jenis doping yang kedua ada Steroid Anabolik-androgen,yang merupakan doping yang dapat membantu atelt berlatih lebih keras ,meningkatkan massa otot,dan kekuatan serta bisa memulihkan tubuh dengan lebih cepat. Banyak atlet yang emnggunkan zat ini untukmenutupi cedera serius sehingga mereka mencapai masa pemulihan lebih cepat setelah latihan keras.

     Jenis doping ketiga, yaitu Diuretik biasa digunakan dalam pengobatan hipertensi, gagal jantung, sirosis hati,gagl ginjal,paru-paru dan untuk mengurangi efek samping dari garam atau retensi air. Dan atlet menggunakan diuretik sebagai penurun berat badan lebih cepat yang dapat membantu mereka memenuhi kategori berat badan pada olahraga tertentu.

     Lalu  ada jenis doping Analgesik Narkotik dana Cannabinoid, dalam istilah medis narkotik analgesik adalah opioid. Zat yang bertindak secara farmakologis seperti morfin dan dapat membuat seseorang kecanduan. Opioid digunakan untuk menutupi rasa sakit yang disebabkan oleh cedera atau kelelahan sehingga memungkinkan atlet untuk tetap berolahraga meskipun tubuh mereka sedang mengalami kerusakan.

            

     Jenis doping selanjutnya ada Peptidan dan Hormon. Peptida hor,hormon dan faktor pertumbuhan lain yang biasa digunakan dalam olahraga ialah hormon pertumbuhan manusia (hGH) ,eritropoiten (EPO), insulin ,human chroionic gonadotrophin (HCG),dan adrenocorticotrophin (ACTH).

     EPO dapat meningkatkan jumlah sel darah merah karena merupakan oksigen. EPO akan meningkatkan curah dan kekuatan dan mempromosikan sel darah merah. Lebih banyak sel darah merah berarti lebih banyak hemoglobin dalam darah sehingga menyebakan tubuh memiliki tingkat oksigen yang lebih tinggi dan energi yang lebih besar.

     Sementara itu, gonodatrophin atau hGH adalah hormon dengan efek anabolikyang digunkan untuk meningkatkan massa otot dan kinerja atlet.

     Efek samping yang ditimbulkan, misalnya doping steroid anabolik dapat menyebabkan kebotakan dan jumlah seperma yang rendah bagi laki-laki. Dan pada perempuan efeknya menyebabkan rambut wajah dan suara yang berat serta konsekuensi kesehatan serius lainnya. Penggunaan jenis doping lainnya seperti EPO juga menyebabkan kejadian trombotik ,seperti stroke,hipertensi, serangan jantung,emboli paru serta, kanker darah dan anemia. Dan efek samping dari diuretik meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida jahat,low- density lipoprotein  (LDL), menurunkan kolestrol baik dan meningkatkan high density lipoprotein (HDL).