Latihan beban adalah jenis paling umum dari latihan kekuatan untuk membangun kekuatan fisik dan menambah ukuran otot kerangka. Latihan ini memanfaatkan gaya gravitasi untuk menimbulkan daya tekanan yang ditimbulkan otot melalui kontraksi konsentrik maupun kontraksi eksentrik. Kira-kira seperti apa pengaruh itensitas latihan beban terhadap massa otot? Massa otot itu sendiri merupakan massa yang menunjukkan jumlah otot dalam tubuh. Semakin banyak jumlah ototnya, semakin tinggi juga massa ototnya. Ada tiga komponen dalam massa otot, yakni otot rangka, otot polos dan otot jantung. Otot rangka adalah otot yang membungkus tulang.
Intensitas latihan adalah ukuran kekuatan yang mengacu pada seberapa keras tubuh kita bekerja selama melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Sebelum masuk pembahasan inti yang lebih dalam, kita harus tau apa pengertian dari latihan beban yang sudah dijabarkan di atas, lalu apa itu itensitas latihan, dan apa itu massa otot seperti yang dijelaskan juga pengertiannya kurang lebih seperti di atas. Karena setiap informasi atau pelajaran yang akan kita dapat, harus dimengerti secara efisien dahulu yaitu singkat, padat dan jelas. Jika langsung dengan topik yang berat maka akan sulit dimengerti. Sebuah latihan yang dilakukan, guna untuk menaikkan massa otot, tentu memiliki itensitas yang berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing individu.
Maksud dari itensitas yang berbeda-beda adalah, dimana seseorang akan melakukan olahraga atau latihan dengan itensitas sedang, ringan, hingga berat. Kembali ke topik kita yaitu, pengaruh itensitas latihan beban terhadap massa otot. Pengaruh yang dimaksud ini adalah, seperti apa sebenarnya yang akan terjadi pada massa otot ketika melakukan latihan beban dengan itensitas yang berbeda-beda. Otot merupakan salah satu komponen penyusun tubuh manusia yang membentuk kelompok jaringan terbesar dan menghasilkan sekitar separuh berat tubuh. Otot dapat dibentuk dengan latihan beban agar menjadi ideal dan atletis yang akan meningkatkan performa dan kepercayaan diri bagi seorang laki-laki maupun perempuan. Salah satu faktor yang memengaruhi latihan beban ialah intensitas, yang menunjukkan berat ringannya beban suatu latihan.
Untuk latihan beban dengan itensitas tinggi seperti mengangkat barbell atau dumbbell yang berat, akan memicu kinerja bentuk otot untuk lebih keras bekerja dan menambah massa otot kemungkinan lebih besar. Sedangkan latihan beban dengan menggunakan dumbbell yang ringan dan kecil, maka kemungkinan akan memakan lebih banyak waktu untuk menambah massa otot, dan cukup lama membuat otot lebih terlihat kekar. Maka yang mempengaruhi sebuah massa otot terus berkembang dalam latihan beban adalah, seberapa sering dalam melakukan latihan beban dengan berat beban yang diambil. Latihan beban yang dilakukan pun harus memiliki volume dan repitisi yang jelas.
Intensitas latihan beban yang dapat mempengaruhi massa otot, bisa dibilang bagaimana kondisi kita selama latihan beban dan sebanyak apa kita terus melakukannya. Melihat perkembangan massa otot yang sudah terlihat, misalnya dibagian lengan atas. Otot kekar yang sudah terlihat dibagian lengan atas tentu akan kita ukur, lalu bandingkan dengan otot pada saat sebelum melakukan latihan beban dengan itensitas tinggi. Perubahan mungkin akan cukup memakan waktu, tetapi selama kita melakukannya dengan sambil melihat perkembangan bahkan mencatat kemajuannya, tentu akan menjadi hal yang berarti bagi diri sendiri. Kurang lebih dengan ini, kita mau melakukan kemajuan terhadap diri sendiri dengan hal positif.
Selain intensitas yang mempengaruhi kinerja massa otot selama melakukan latihan beban, ada faktor lain yang mendukung dalam pembentukan massa otot. Faktor lain diantaranya, adalah asupan nutrisi, dan protein hingga lemak baik yang mendukung pembentukan massa otot. Pertambahan massa otot pada masing-masing orang tidak semua sama persis, hal ini bisa terjadi karena banyak faktor seperti faktor genetik dimana respon tubuh setiap individu terhadap beban latihan yang diberikan tidak akan sama persis, metabolisme tubuh tiap individu juga berbeda-beda. Serat otot yang dominan tiap individu juga berbeda, ada yang serat ototnya dominan serat tipe I (slow twitch) dan ada yang serat tipe II (fast twitch). Pola makan yang berbeda pun juga memberikan dampak yang berbeda bagimasing-masing orang, individu yang mengonsumsi protein lebih banyak akan memberikan pertambahan massa otot yang lebih, dibandingkan dengan individu yang lebih banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak. Selain itu, aktivitas fisik sehari-hari dan juga pola istirahat yang tidak semua sama.
Intensitas dalam latihan beban bukanlah menjadi faktor utama yang memberikan pertambahan pada massa otot, tetapi juga faktor-faktor lain seperti volume latihan, nutrisi, genetik, serta yang bisa mempengaruhi adalah waktu latihan beban yang singkat. Kesimpulannya, latihan beban tetap bisa memicu pembentukan massa otot, hanya saja tetap ada faktor utama yang lain untuk mendukung massa otot.