Latihan mobilitas adalah latihan untuk membantu bergerak lebih baik. Mobilitas sendiri mengacu pada kemampuan sendi untuk bergerak secara aktif atau pasif, pendapat ini di utarakan oleh ahli kebugaran Len Glassman. Ahli Len Glassman juga mengatakan bahwa mobilitas aktif menyangkut pergerakkan sendi secara bebas melalui otot skeletal. Latihan mobilitas juga bisa sebagai media terapi cedera karena jatuh, atau cedera yang bisa mengakibatkan beberapa sendi menjadi kurang baik sebagaimana fungsinya. Selain itu latihan mobilitas juga termasuk latihan yang bisa membantu para lansia mengurangi cedera karena jatuh. Latihan mobilitas memiliki manfaat tersendiri dan menjadi media dalam bentuk latihan tersendiri.
Latihan mobilitas juga bisa dilakukan untuk cegah penuaan pada sendi, sendi juga bisa menua dan menjadi terganggu. Jika sendi sudah terganggu, maka aktivitas juga ikut terganggu. Latihan mobilitas sebenarnya lebih mengacu sebagai terapi mobilitas. Terapi mobilitas ini bertujuan untuk mengembalikan mobilitas pasien setelah cedera atau sakit. Saat melakukan terapi mobilitas ini, latihan mobilitas tidak hanya mengembalikan fungsi sendi pasien dan anggota badan, tetapi juga meningkatkan kualitas umum kehidupan. Hampir sama dengan terapi fisik, hanya saja latihan mobilitas lebih di tekankan untuk pasien yang mengalami cedera atau sakit, selain itu terapi atau latihan mobilitas ini melibatkan penggunaan kekuatan mekanik dan gerakan untuk merehabilitasi bagian tubuh yang cedera untuk mendapatkan kembai kekuatannya.
Latihan atau terapi mobilitas ini harus di bimbing oleh ahli medis profesional yang berkualitas, seperti ahli terapi fisik, atau fisiotrapis. Teknik yang digunakan dalam terapi ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang amatir atau pemula, karena otot-otot, tulang, organ, dan bahkan pembuluh darah merupakan organ yang lembut, dan penggunaan teknik yang salah dapat mengakibatkan cedera lebih banyak. Sebaiknya sebelum membuat janji temu secara langsung dengan ahli terapi, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu kepada pasien apakah mereka benar-benar membutuhkan seorang ahli terapi untuk membantu atau tidak. Karena untuk hal yang seperti ini juga lumayan memerlukan biaya cukup banyak.
Sebenarnya untuk alternatif lain seperti melakukan latihan mobilitas di rumah juga bisa, hanya saja kemungkinan kurang efektif. Latihan mobilitas aktif bisa menggunakan alat, dan tidak menggunakan alat. Latihan-latihan yang bisa membuat sendi lebih fleksibel dan aktif, termasuk dalam jenis latihan atau terapi mobilitas. Latihan atau terapi mobilitas juga memiliki prosedur dan sudah konsultasi sebelumnya dengan dokter yang menangani cedera sebelumnya. Apabila latihan mobilitas di sarankan untuk seseorang yang baru saja mengalami operasi otak, maka dokter saraf dan dokter bedah akan memberitahu prosedur perawatan untuk latihan fisik ringan yang bisa dilakukan guna membuat pasien tetap bergerak walau sedang masa pemulihan pasca operasi. Karena saat operasi dan sebelum operasi tubuh sudah terlalu lama tidak bergerak akibat obat bius dan obat sebelum operasi.
Selain itu, latihan mobilitas juga banyak dilakukan oleh para atlet yang mengalami cedera ringan maupun cukup berat. Tidak hanya orang umum, bahkan atlet pun sama. Latihan mobilitas ini bisa dilakukan untuk semua jenis kalangan. Kalangan yang muda, dewasa, dan lanjut usia. Latihan mobilitas tidak terlalu berat seperti latihan beban atau latihan yang terlalu menguras tenaga. Latihan ini cenderung lebih ringan, dan tidak memberatkan. Sesuai dengan fungsinya, latihan mobilitas atau terapi mobilitas ini lebih cenderung ringan dilakukan. Walau ringan dilakukan, akan tetap di perhatikan setiap pergerakannya, karena setiap gerakan memerlukan sendi yang berbeda-beda. Sendi yang akan digunakan juga perlu di perhatikan, oleh karena itu pembimbing atau ahli terapi mobilitas di perlukan.
Latihan atau terapi mobilitas juga bisa menjadi olahraga pilihan tersendiri, karena walau kita tidak mengalami cedera apapun, gerakan dari terapi ini bisa menjadi aktivitas yang membuat tubuh menjadi lebih fleksibel. Menjaga fleksibilitas tubuh tidak hanya berolahraga berat, olahraga ringan seperti ini juga bisa membantu menjaga fleksibilitas tubuh. Terlepas gender kamu perempuan atau laki-laki, menjaga tubuh untuk tetap fleksibel adalah bentuk rasa sayang terhadap diri sendiri. Tubuh kita sehat, jugakita sendiri yang akan beruntung, bukan orang lain.
Latihan mobilitas bisa di simpulkan sebagai latihan yang bertujuan untuk perawatan, yaitu dalam bentuk terapi untuk membantu merawat pasien yang mengalami cedera. Latihan mobilitas tidak memberatkan bagi para pasien, jika itu berat untuk dilakukan pasien yang mengalami cedera, maka itu bukan bentuk terapi mobilitas. Melainkan olahraga atau kegitan aktivitas yang menyehatkan saja, bukan perawatan saat cedera. Ternyata olahraga juga bisa menjadi media terapi, karena biasanya terapi lebih cenderung dikenal karena kanker. Yang dimaksud karena kanker adalah kemoterapi, yaitu terapi pada penderita kanker.